Terinspirasi dari sebuah iklan di televisi. Sebagai ibu rumah tangga, aku
berprofesi sebagai manajer keuangan, bagian pembelanjaan, koki, guru privat
(Yang ini belum aku lakoni) dan cleaning service. Jadi tergelitik untuk
mencatat, apa saja ya profesi suamiku sebagai kepala rumah tangga...?
Pertama : Tukang Kebun
Suatu hari, aku tidak tahu keberadaan suamiku dimana. Padahal kendaraannya
ada, tapi kok dicari-cari orangnya nggak ada di rumah ? Tiba-tiba...
"Gedebuk!!!". Seperti suara buah durian yang jatuh dari pohon. Arah suara datang
dari halaman depan rumah. Aku segera ke sana berharap ada buah durian yang
dilempar ke halaman oleh tetangga. Oalah... ternyata suamiku tengah
meringis-ringis karena jatuh dari atas pohon!!
"Makanya, bang... kalo mau pangkas pohon bilang-bilang, dong... paling nggak
istrimu kan bisa bantu dengan doa... "
Lain waktu, bila suamiku hendak pangkas pohon ia akan melapor dulu
padaku,
"Istriku, Abang mau kembali ke pohon dulu ya !"
Kedua : Tukang Reparasi
Lemari es di rumah rusak ? Komputer ngambek ? Pompa listrik macet ? Setrika
nggak panas ? Atau apa aja deh... semua alat elektronika yang rusak di rumahku,
pasti bisa dibetulkan oleh suamiku. Alhasil alat-alat elektronik kami awet
digunakan, sama artinya dengan menghemat pengeluaran, kan...? Saking hematnya,
bohlam lampu yang mati pun direparasi oleh suamiku. Padahal aku sudah bilang
padanya, "Bohlam lampu kan harganya murah... lima ribu rupiah juga dapat... beli
aja, sayang...". Tapi jawab suamiku, "Kalau bisa dibenerin, ya dibenerin aja
dulu...". Hmm... padahal kebanyakan orang langsung membuang bohlam yang sudah
mati.
Yang menjadi kepuasan suamiku, ketika produk bohlam lampu hasil reparasinya
jadi. Setelah berlama-lama berkutat dengan bohlam lampu, maka tibalah saatnya
untuk uji coba. Tiga puluh menit menyala dengan sukses. "Horeee... suamiku
hebaattt...!!". Seruku membanggakan hatinya. Tapi tidak lama... "Jeglek!!" semua
lampu di rumah padam, bau terbakar tercium dari kamar mandi. "Yah... reparasinya
gagal. Beli aja, deh..."
Ketiga : Tukang Kayu
"Tok, tok, tok, tok !"
Suamiku sibuk memukulkan palu, setelah sebelumnya sibuk dengan hitung-hitungan agar sebuah rak kayu dapat serasi setiap sisinya dan dapat berdiri dengan tegak. Dari kayu-kayu bekas packing paket yang ada, suamiku telah berhasil membuatkan aku sebuah meja dan rak piring. Lagi-lagi dapat menghemat uang belanja kami.
Suamiku sibuk memukulkan palu, setelah sebelumnya sibuk dengan hitung-hitungan agar sebuah rak kayu dapat serasi setiap sisinya dan dapat berdiri dengan tegak. Dari kayu-kayu bekas packing paket yang ada, suamiku telah berhasil membuatkan aku sebuah meja dan rak piring. Lagi-lagi dapat menghemat uang belanja kami.
Keempat : Pembasmi Tikus dan Kecoa
Yang ini agak sedikit sadis, hiii...
"Hoaaaa... ada tikuuusss !!". Teriakku keluar dari dapur. Maka... jreng,
jreng, jreng... bak Superman yang secepat kilat datang ketika Louis Lane
berteriak minta tolong, suamiku datang dengan singlet tipis sehingga terlihatlah
piano di dadanya, tidak ketinggalan pula senjata andalan : Sepotong kayu.
Bersama sepotong kayu itu, suamiku menutup pintu dapur sehingga ia hanya
berduaan saja dengan SiTi(kus). Kali ini aku sama sekali nggak cemburu. Tidak
lama kemudian... "Bukk, bukk, bukk...!!" Seekor tikus tewas di tangan suamiku.
Hiii... darah yang tersisa di senjata pembunuh itu membuatku ngeri.
Di saat yang lain suamiku juga berprofesi sebagai pembasmi kecoa. Suamiku ini
mempunyai seorang isteri yang phobia sama kecoa. Konon, ketika aku kecil seorang
bibiku bercerita, "Ada orang yang telinganya dimasuki kecoa. Kecoa itu terbang
dan masuk ke telinganya". Sejak itu tiap kali bertemu dengan kecoa aku merasa
seakan-akan kecoa itu hendak terbang dan masuk ke telingaku.
Berbeda dengan tikus yang menurut suamiku sangat mengganggu, perlakuan
suamiku pada kecoa terbilang lebih berprikehewanan. Kecoa itu ditangkap dengan
kertas, kemudian dibuang keluar.
Kelima : Tukang Ojek
Profesi yang ini jarang dilakoni oleh suamiku secara aku merasa bisa lebih
luwes dan gesit jika pergi sendirian, apalagi jika harus mengunjungi beberapa
tempat. Kecuali kalau lagi menghemat untuk ongkos parkir, he he...
Keenam : Tukang Masak
Acara masak bersama suami merupakan saat paling romantis buat aku. Jika aku
sibuk di dapur, suami akan datang menawarkan bantuan, "Ada yang bisa abang
bantu?". Iris bawang atau ngulek sambal adalah bantuan yang kerap aku
minta. Oh ya, Suamiku pintar lho masak nasi goreng !
Dulu, sebelum menikah aku paling nggak suka makanan nasi goreng. Namun suatu
ketika pada masa pengantin baru, suamiku memasak nasi goreng spesial telur
buatku (He he spesial kok pake telur). Nyammm rasanya enak... sejak itu nasi
goreng jadi salah satu makanan kegemaranku, apalagi kalau suamiku yang
memasaknya.
Ketujuh : Tukang Bohong
Nggak percaya kalau suamiku itu tukang bohong ? Nih buktinya...
Kalau makanan yang aku masak rasanya nggak karuan, aku tanya masakanku enak
apa tidak, tetap saja suamiku menjawab, "Enaakk".
Kalau aku tanyakan pada suamiku, cantik mana aku atau artis Nadya Hutagalung, tetap saja suamiku menjawab, "Cantik istri abang, dong!!"
Kalau aku tanyakan pada suamiku, cantik mana aku atau artis Nadya Hutagalung, tetap saja suamiku menjawab, "Cantik istri abang, dong!!"
Ketahuan banget, kan bohongnya ??
***
Waow !! Banyak juga ya profesinya kepala rumah tangga ? Jadi kepingin suamiku
cepat pulang agar aku bisa segera mengucapkan terima kasih dengan sedikit
mencontek kata-kata disalah satu adegan film, "Oooh, my hero...!!"
Nah, coba diingat-ingat lagi hal baik apa saja yang telah dilakukan pasangan
Anda sekecil apapun itu, niscaya akan menumbuhkan penghargaan dan terima kasih
Anda padanya (^.^)